Materi Kimia Koligatif Larutan

Materi Kimia Koligatif Larutan – Sifat agregat suatu larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut. Oleh karena itu, semakin tinggi rasio zat terlarut, semakin tinggi sifat ikatan. Nah, apa maksudmu?

Misalnya, Anda akan melarutkan gula dalam air panas dalam jumlah yang berbeda. Jadi, ada dua gelas larutan gula dalam cerita. Gelas pertama Larutkan 3 sendok teh gula pasir dengan 500 ml air. Sedangkan untuk gelas kedua, larutkan 5 sendok teh gula pasir dalam air yang sama, juga 500ml. Karena gula larut, dan ada lebih banyak gula di gelas kedua, sifat agregat larutan gelas kedua akan lebih besar daripada sifat agregat larutan gelas pertama.

Dimengerti maksudnya?

Ada empat sifat agregat suatu larutan, yaitu tekanan uap rendah (P), titik beku rendah (ΔTf), titik didih tinggi (ΔTb), dan tekanan osmotik (π).

Mengapa simbol untuk empat sifat agregat solusi berbeda? Jadi, apa arti setiap simbol? Ya! Tetap tenang guys. Anda akan memecahkan teka-teki, sungguh! Tapi, pertama-tama, Anda harus memahami konsep awal sifat agregat solusi. Ada tiga hal, yaitu konsep larutan, larutan elektrolit, dan non-elektrolit.

Larutan elektrolit dan non-elektrolit

Yah, pada awalnya, Anda sudah tahu apa solusinya. Setelah itu, Anda juga sudah mengetahui sifat-sifat agregat dari larutan dan jenis-jenisnya. Sekarang, mari kita bahas perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit, yuk!

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi dua jenis. Ada larutan elektrolit dan non-elektrolit. Lalu apa bedanya?

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana itu? Hal ini dikarenakan larutan elektrolit dapat menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan guys. Contohnya adalah air garam (natrium klorida). Perhatikan peristiwa kimia di bawah ini!

NaCl(s) + H2O(l) → Na+(aq) + Cl(aq)

Dari reaksi di atas dapat dilihat bahwa jika senyawa natrium klorida dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion natrium dan klorida. Jadi, kami menemukan bahwa jumlah ion terlarut adalah dua.

Sedangkan larutan non elektrolit adalah kebalikannya. Larutan non-listrik tidak dapat menghantarkan listrik karena molekul zat terlarut tidak terionisasi dalam larutan. Ini tidak menyebabkan perbedaan potensial dalam larutan, sehingga tidak ada listrik yang dapat mengalir. Contoh larutan non-elektrolit termasuk larutan gula seperti glukosa, sukrosa, maltosa, dan larutan urea (CON2H4), dan larutan alkohol seperti metanol, etanol, dan propanol.

Perbedaan larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah

Ternyata, larutan elektrolit terbagi menjadi dua jenis, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

Nah, karena larutan dibagi menjadi dua bagian, sifat agregat larutan juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu sifat agregat larutan elektrolit dan sifat agregat larutan non-elektrolit. Sifat-sifat agregat dari larutan-larutan tersebut tentunya memiliki karakteristik dan perbedaannya masing-masing, ya. Selain itu, rumus untuk sifat agregat larutan elektrolit dan non-elektrolit juga diberikan. Itu saja yang akan kita bahas di artikel selanjutnya, ya!

Demikian penjelasan dari admin tentang Materi Kimia Koligatif Larutan, semoga dengan adanya artikel diatas bisa menamba wawasan untuk kita semua. Dan masih banyak artikel lain yang bisa teman-teman semua baca hanya di GudangJawaban.com

  Rangkuman Materi IPA Kelas 6 : TEMA 1 Perkembangbiakan Vegatif buatan pada Tumbuhan

Leave a Comment