Materi Kimia Stoikiometri : Pengertian Rumus dan Contoh

Materi Kimia Stoikiometri – Kata stoikiometri berasal dari kata Yunani “stoicheion” yang berarti mengukur. Dalam kimia, stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari jumlah suatu zat dalam suatu reaksi kimia. Zat-zat tersebut meliputi massa, jumlah mol, volume, dan jumlah partikel. Tidak hanya itu, stoikiometri juga didefinisikan sebagai perhitungan kimia yang mencakup hubungan kuantitatif zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi.

Suatu reaksi kimia dapat dikatakan sebagai reaksi stoikiometri jika semua reaktan digunakan dalam reaksi tersebut. Rumus yang biasa digunakan dalam larutan stoikiometri adalah sebagai berikut:

Angka 22,4 L adalah volume gas ideal dalam keadaan STP (Standard Temperature and Pressure), dengan tekanan gas (P) = 1 atm, dan suhu (T) = 273 K. Sedangkan 6,02 x 1023 adalah konstanta Avogadro. Jadi 1 mol suatu zat memiliki jumlah partikel yang sama yaitu 6,02 x 1023 partikel.

Hukum Dasar Kimia untuk Stoikiometri

Ada beberapa hukum dasar kimia yang digunakan dalam stoikiometri, yaitu hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum Boyle, hukum Gay-Lussac, dan hipotesis Avogadro. Mari kita bahas hukum-hukum dasar kimia satu per satu.

Hukum Kekekalan Massa

Hukum ini menyatakan bahwa massa total suatu zat setelah reaksi kimia sama dengan massa total zat sebelum reaksi. Misalnya, balok kayu yang tidak terbakar memiliki massa hasil pembakaran yang sama.

Hukum Perbandingan Tetap

Hukum ini, yang dikemukakan oleh Joseph Proust pada tahun 1799, menyatakan bahwa perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu konstan. Misalnya, rasio massa hidrogen dan oksigen dalam air adalah 1:8, terlepas dari berapa banyak air yang dianalisis.

Hukum Perbandingan Berganda

Hukum perbandingan berganda yang dikemukakan oleh John Dalton pada tahun 1803 adalah bahwa jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, maka perbandingan massa suatu unsur yang bergabung dengan unsur lain yang bermassa tertentu adalah bilangan bulat sederhana. Misalnya, jika 1 gram setiap hidrogen direaksikan, H2O (air) yang terbentuk akan mengandung 4 gram oksigen, dan 8 gram H2O2 (hidrogen peroksida).

Konsep Kimia yang Harus Dipahami dalam Stoikiometri

Untuk mempelajari kimia stoikiometri, Anda harus dapat memahami konsep-konsep kimia berikut:

Massa Atom Relatif (Ar)

Massa atom relatif adalah perbandingan antara massa suatu atom dengan 1/12 massa atom dari isotop karbon-12 atau C-12. Isotop C-12 ini digunakan sebagai standar karena memiliki stabilitas nuklir inert dibandingkan dengan atom lain.

Massa Molekul Relatif (Mr)

Tidak seperti atom relatif, massa molekul relatif digunakan untuk menemukan rasio massa satu molekul senyawa dengan 1/12 massa satu atom isotop karbon-12 atau C-12. Dalam hal ini, molekul adalah campuran atom-atom dari suatu unsur. Jadi, Mr adalah jumlah Ar dari atom-atom penyusunnya, atau dapat dirumuskan sebagai Mr = Ar.

Konsep Mol

Dalam konsep mol, satu mol zat dinyatakan sebagai jumlah zat yang mengandung 6,02 x 1023 partikel. Hubungan antara mol dan jumlah partikel ditentukan menurut hipotesis Avogadro. Selain itu, massa satu mol zat sama dengan Ar atau Mr, dinyatakan dalam gram. Misalnya, Ar C = 12 sma, maka massa molar karbon = 12 g/mol.

Molaritas

Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut per 1 liter larutan. Konsep molaritas sering dikaitkan dengan pengukuran organisme suatu larutan. Secara umum, molaritas didefinisikan sebagai M = n/V (volume).

Jenis-Jenis Stoikiometri Kimia

Ada tiga jenis stoikiometri dalam kimia, antara lain stoikiometri, komposisi (senyawa) dan stoikiometri gas. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis stoikiometri:

  • Stoikiometri reaksi : Membahas hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Stoikiometri sering digunakan untuk menyetarakan persamaan reaksi.
  • Stoikiometri komposisi : Membahas hubungan kuantitatif massa atau jumlah materi antara unsur-unsur dalam suatu senyawa. Dalam praktiknya, stoikiometri ini sering digunakan untuk menggambarkan jumlah zat nitrogen dan hidrogen yang bergabung membentuk amonia kompleks (NH3).
  • Stoikiometri gas : Jenis stoikiometrik ini berkaitan dengan reaksi kimia yang melibatkan gas, di mana gas pada suhu, tekanan, dan volume tertentu dianggap sebagai gas ideal. Persamaan gas ideal sering dirumuskan sebagai berikut: PV = nRT (P = tekanan dalam satuan atm, V = volume gas dalam liter, n = jumlah mol, R = konstanta gas 0,082 L atm/mol K, dan T = suhu 273 K).

Contoh Soal Stoikiometri dan Pembahasan

Setelah mengetahui konsep dasar materi Kimia Stoikiometri dan jenis-jenisnya, sekarang saatnya kamu mengetahui contoh soal stoikiometri dan pembahasannya.

Demikian penjelasan dari admin tentang Materi Kimia Stoikiometri : Pengertian Rumus dan Contoh, semoga dengan adanya artikel diatas bisa menamba wawasan untuk kita semua. Dan masih banyak artikel lain yang bisa teman-teman semua baca hanya di GudangJawaban.com

  Rangkuman Materi IPA Kelas 6 : TEMA 1 Perkembangbiakan Vegatif buatan pada Tumbuhan

Leave a Comment